Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama-sama. Riani adalah satu-satunya perempuan di antara kelima sahabat ini. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV.
Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal gemuk , penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama-sama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati oleh kelima sahabat ini.
Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Arial yang jatuh cinta sama temen fitnessnya, Riani yang sukses di tempat kerjanya, Ian yang akhirnya berhasil menyelesaikan skripsinya, Genta yang sukses sebagai EO sebuah pameran dan Zafran yang semakin tergila-gila sama Arinda, adik kembar Arial. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan.
Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Tubuh Dinda yang putih halus tanpa cela, tanpa apa pun terpantul di cermin kamar mandi yang sudah agak berembun karena uap air panas. Pemandangan yang bisa menimbulkan panas pada laki-laki. Arinda menenggelamkan dirinya di bathtub.
Tubuh putihnya beserta lekukan-lekukan sempurna yang masih belum terjamah bercengkrama dengan busa-busa putih. Arinda senang membuat gelembung-gelembung sabun yang berputar rendah di sekitar kepalanya. Tawa renyahnya yang merdu kadang terdengar tatkala jarinya yang lembut perlahan memecahkan gelembung- gelembung sabun yang perlahan jatuh di depannya.
Perlahan ia pun memejamkan matanya, menikmati kehangatan. Alis tebalnya yang ikut turun perlahan saat matanya terpejam, menimbulkan berbagai keindahan imajinasi tersendiri. Arinda memang cantik sekali. Tapi Arinda enggak tahu kalau Secara tidak sadar, tidak kasat mata, dan sama sekali tidak terlihat oleh mata awam, ternyata semua kejadian di kamar mandi Arinda terekam oleh malaikat jahatnya Zafran. Tapi karena namanya juga malaikat jahat, meski niatnya udah dicegah oleh malaikat baik, ia masih juga mencoba mendatangi Zafran yang sedang sangat galau dan terbenam lautan cinta.
Zafran akhirnya mengambil paket modem dan mulai dial ke Internet dari kamarnya. Pertarungan pun terjadi antara malaikat jahat dan baik, yang keduanya udah bikin ring kawat tertutup di otak Zafran, dengan syarat yang keluar ring dinyatakan kalah. Males kalau harus chating sama cowok. LebihkerendariAndyWarholl Kenapa namanya miss you? LebihkerendariAndyWarholl Ciee sama siapa? LebihkerendariAndyWarholl Sama, gue juga Zafran mulai bersyair bimbang.
LebihkerendariAndyWarholl Udah LebihkerendariAndyWarholl Tapt kan nunjukin bisa. LebihkerendariAndyWarholl Oohhh LebihkerendariAndyWarholl Yakin lo LebihkerendariAndyWarholl Kalo gw LebihkerendariAndyWarholl Kakaknya udah deket banget, kedeketan malah Miss youJ3al Hahaha kocak juga lo Kalo dia ini orangnya asal tapi kadang kadang pinter LebihkerendariAndyWarholl Telpon dong LebihkerendariAndyWarholl Tiap hari ketemu?
LebihkerendariAndyWarholl Emangnya kenapa LebihkerendariAndyWarholl Kerjanya di luar kota? LebihkerendariAndyWarholl Sama, gue kalo ngeliat dia juga seneng banget Hehehe dasar anak band. LebihkerendariAndyWarholl Pantes LebihkerendariAndyWarholl Boleh LebihkerendariAndyWarholl Kenapa co dulu? Zafran dengan semangat mengetik namanya di kibor. LebihkerendariAndyWarholl My name is LebihkerendariAndyWarholl is off Gelap. Tiba-tiba ada yang teriak, "Zafran nyalain komputer yaaa? Mama lagi bikin kue nih pake microwave.
Listriknya nggak kuat. Kulkasnya aja matiin dulu! Paranoid Android Zafran High and Dry Zafran di dalam akuarium kecil sea world bareng ikan hiu yang baru buka puasa Karma Police Nobody does it Better Zafran jadi Tom Yorke yang lagi kesel Rese, pengecut banget sih?
Udah seneng-seneng ada temen curhat, eh Lehernya yang putih menengok manja sekelebat sambil melipat tangannya di dada. Dia memandang hujan dari jendela kantornya yang tinggi, hujan semakin keras, menurunkan beribu kata yang hinggap di matanya. Kangen, kangen, kangen, lagi ngapainya dia? Lampu-lampu malam dijalan utama kotanya seperti memecah bias antara air hujan dan penglihatannya. Lampu mobil yang banyak sekali berjejer di bawah sana bertumpuk perlahan bergerak.
Sambil berdiri, telapak tangannya beradu dengan dagunya, melihat malam, melihat hujan yang bertambah deras.
Melihat bias merah, kuning, oranye, kuning, merah, kuning, oranye, biru kuning, Hehehe kaget ya Hmm, ia selalu tersenyum sama siapa saja, selalu akrab sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service seperti saya ini, batin Mbak jumi. Matanya terus menatap kagum. Ini ada Yupi," katanya ramah sambil mengeluarkan segenggam Yupi yang menggemaskan dan biasa dia pencet- pencet dahulu sebelum mengunyahnya.
Mbak jumi, tadi aku ada roti dari rapat nggak aku makan. Ini buat Mbak aja. Belum dibuka kok Belum aku buka, bener! Nanti hati-hati pulangnya. Bilang terima kasih karena sudah mencuci gelasnya setiap hari, baru hari ini ada yang bilang terima kasih ke saya. Apalagi memanggil sopan dengan sapaan 'Mbak', bukan dengan teriakan keras "Jumiii Atau kayak beberapa orang yang di sini dipanggil 'bos' itu, yang sama sekali nggak pernah ngomong, meski udah tiga tahun gelasnya saya cuci setiap hari Di dalam lift turun, pikiran Riani berkelana ke mana-mana "Bengong meleuleu, Bu Riani tersenyum.
Riani mengangkat alisnya tanda mengiyakan. Baru magang tapi udah disuruh megang liputan Gue capek banget, lagian macet. Perut gue juga lagi sakit banget, biasa Suara hujan yang sangat deras menghunjam keras di kap mobil, mengeluarkan suara yang nggak enak Riani menarik napas panjang dan dalam.
Bagaimana selama ini Riani selalu menyimpannya dengan baik beralaskan harap, berbungkus mimpi ceria dan kerinduan MPV silver itu masih terjebak di antara kemacetan dan hujan deras di jalan Pangeran Antasari yang penuh dengan pohon-pohon besar. Malam pun berlanjut di antara derasnya hujan. Lampu-lampu mobil masih berbias basah air hujan di mata Riani yang kosong, menatap harapan kerinduan yang dia nggak tahu akan pergi ke mana.
Merah, oranye, kuning, merah, oranye, kuning, merah, garis garis air tetes air Look at the star; look how they shine for you and everything you do they were all yellow I swam across I jumped across for you Oh what a thing to do and it was all yellow I drew a line; I drew a line for you Oh what a thing to do and it was all yellow Yellow, Coldplay Empat Wings to Fly Cue serins banget liat adegannya di film dan coba mengartikannya dengan apa aja, tapi sekarang gue ngerasain sendiri, rasanya lain banget Sabtu siang menjelang sore.
Arial terjebak di antara kemacetan pintu tol Cibubur. Lengan kekarnya yang memegang stir keras merekam kepenatan di dalam dirinya, "Rumahnya jauh banget sih Arial pun bernapas lega ketika akhirnya mobilnya dapat melewati kepenatan pintu tol, kakinya refleks menginjak gas, mencurahkan segala kekesalannya yang membuat mobilnya melaju kencang melawan siang menjelang sore di daerah Cibubur.
Matahari sore masih labil di antara siang menjelang sore. Tiba-tiba bunyi SMS memenuhi mobil Arial. Arial: 10 menit lagi. Makanya, Indy juga seneng. Udah satu bulan ini akhirnya Arial memutuskan untuk mengenal Indy lebih dekat-wanita inceran Arial yang dikenalnya di tempat fitness.
Mobil Arial berjalan perlahan di sebuah kompleks perumahan daerah Cibubur. Dari kejauhan terlihat sosok Indy yang semampai. Wajah Indy yang banyak dideskripsikan oleh kaum laki-laki sebagai "nggak cantik sih, tapi enak aja diliatnya,". Tapi, menurut Arial deskripsi itu perlu sedikit ditambahi kata-kata, "nggak cantik sih, tapi enak aja diliat dan lo nggak bakalan bosen deh ngeliatnya. Rambut lurusnya dipinggirkan membelah keningnya, membuat Arial lupa sama macet.
Eh nggak bilang nyokap bokapT jawab Arial sambil melirik ke rumah Indy yang sederhana tapi asri. Udah langsung cabut aja" "Ok Ibu Indy Udah sebulan ini Arial dan Indy selalu berdua ke mana-mana. Arial yang ganteng-kekar-perkasa dan selalu minum suplemen sebenarnya nggak terlalu banyak punya pengalaman dengan wanita.
Jadi, dia merasa waktu sebulan ini sungguh menakjubkan, selain dililit rasa kangen pada teman- teman gilanya-dan itu harus ditunggunya hingga tanggal 14 Agustus- sudah sebulan ini wajah Indy yang nggak ngebosenin selalu menemaninya setiap hari. Tangan Arial yang kekar dan berurat halus memasukkan perseneling ke gigi satu dan mereka pun meluncur ke Bogor.
Sekarang udah jam lima lho," Arial bertanya ke Indy sambil melihat kulit muka Indy yang kuning langsat, dengan sedikit bayangan matahari sore di pipi kanannya. Indy punya tulang pipi yang sempurna Sekali lagi ini yang Arial suka dari Indy, selalu mengingatkan dirinya untuk salat-suatu kewajiban yang sering dia tinggalkan. Dia dulu tetangga di Cibubur, tapi sekarang pindah ke Bogor," jawab Indy sambil nggak lepas dari kewajiban cantik wanita lewat makeup.
Emangnya ulang tahun anak kecil yang pake undangan kartu kecil gitu sama jam kosong buat kita gambari sendiri jarumnya? Indy pun tertawa. Arial terdiam dan membatin, sama Arial chating sendiri sama suara di hatinya. Apa malem ini ajayague bilang ke Indy? Tapi gue nggak tau dianya suka apa nggak. Tapi dia kan perhatian banget sama gue. Ah tau ah, tunggu aja waktu yang tepat, nanti aja deh Chating Arial dengan hatinya pun selesai karena suara hatinya ngingetin Arial kalau dia lagi di tol dan enggak boleh bengong.
Through the Fire dari Chaka Khan dari audio CD mobil Arial menemani mereka sepanjang jagorawi, ditemani matahari sore yang udah mulai nggak panas. Through the fire Through the limit Through the wall For a chance to be with you I gladly risk it all Through the fire Through whatever come what may For a chance of loving you I take it all away Right down to the wild Even through the fire Iya harus bilang nih.. Even through the Fire, suara di otaknya menyemangati Arial.
Arial ngayal sendiri. Soalnya, ia melihat banyak mobil di sekitar mereka yang melaju kencang, bahkan ada yang menyusul dari bahu jalan. Tuh ada tulisannya," kata Arial polos tanpa maksud bercanda. Indy tertawa sendiri sekaligus agak bete. Selama sebulan ini memang dia udah mulai mengenal Arial yang apa adanya dan "live by the rules".
Indy memang suka sama Arial pada pandangan pertama, tapi kepolosan dan kedataran Arial dianggapnya nggak "rebel" banget. Laki-laki kan seharusnya bandel sedikit lah. Faktor inilah yang membuat Indy sedikit ragu apakah hubungan ini.
Tapi kalo Arialnya mau lebih gimana? Ini ada tiga ribu, aku nggak ada lima ratusan," kata Arial datar. Indy kesel, Arial begitu amat sih. Tapi, kok tadi hatiku sedikit bergerak sewaktu tangannya menyentuh telapak tangan Arial yang besar?
Indy bingung. Rambutnya yang dipotong tipis, raut muka Arial yang agak persegi dengan dagu yang kasar dan cambang yang panjang melebihi telinga, bulu-bulu tajam yang kecil sehabis cukur membentuk garis-garis dengan titik-titik tajam yang bertebaran sampai dagu. Indy yang pernah pacaran inget banget bagaimana ia dulu kalau lagi manja suka sekali membelai kasarnya pipi cowok dan merasakan sedikit tajam-tajam di telapak tangannya, dari cambang ke dagu.
Leher Arial yang kekar dengan jakun yang menonjol, dada Arial yang bidang, Indy ingin sekali meyandarkan kepalanya di situ. Paha Arial yang besar. Dan terus ke dalamnya Hati Indy tegas menyangkal, Indy tidak pernah mementingkan fisik seseorang. Indy kaget sendiri, takut ketahuan kalau matanya tadi melirik sedikit ke daerah di antara kedua paha Arial.
Untung aja Arial enggak ngeliat. Bogor sore menunggu malam pun menyambut mereka. Arial sebentar melirik Indy, suara-suara di kepalanya masih bersahut-sahutan bilang Arial memang selalu apa adanya dan biasa-biasa aja.
Dulu, sewaktu Arial dan gerombolan Rangers SMA sering pulang naik bus bareng-bareng, sebelum naik pasti Arial melihat uangnya dahulu-sesuai tidak dengan ongkos bus.
Kalau uangnya nggak pas dia akan tukarkan dulu ke warung karena patuh pada tulisan di bus: "bayarlah dengan uang pas". Arial juga berhenti merokok gara-gara menderita tekanan batin karena di mana-mana ada tulisan "dilarang merokok". Semua tulisan yang pernah Arial baca, di mana pun, pasti Arial turuti apa adanya. Tulisan "Jagalah kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya", juga dipatuhi Arial dengan mencari tempat sampah. Malah ia juga pernah mungutin sampah yang sedikit berserakan.
Indy pun maklum. Arial parkir agak jauh dan mereka berdua pun berjalan bareng-serasi sekali. Indy yang memang agak tinggi untuk ukuran cewek, sebanding dengan Arial yang tegap. Udara yang berada di antara mereka berdua berbicara sendiri, menimbulkan resah yang menggigit di telapak tangan masing-masing yang ingin bersentuhan dalam gandengan.
Memasuki rumah Asri yang sedang berulang tahun, keramaian menyambut mereka. Sama siapa? Kenalin dong" Asri yang berulang tahun memeluk Indy, langsung cipika cipiki. Arial ini Asri Kerumunan teman-teman Asri yang sedang bercanda riuh dan tertawa ramai menyambut mereka. Tiba-tiba Arial kangen banget sama teman-temannya.
Lagi ngapain yaa mereka? Asri menggamit tangan Indy untuk diculik ke belakang sebentar. Kebiasaan wanita, kalau udah ketemu teman yang cocok, bawaannya pasti mau ngobrol berdua sendirian. Udah ah, kasihan tuh sendirian, mati gaya dia," jawab Indy sambil menghabiskan air putihnya, lalu berjalan ke Arial.
Bogor, malam hari Setelah sekitar satu setengah jam di rumah Asri yang bikin Arial kangen sama temen-temennya, mereka pun pamit pulang. Di pesta tadi, selain bayang-bayang teman-temannya, mata Arial tak pernah lepas dari Indy yang malam itu begitu anggun.
Sampai akhirnya Arial udah mantap untuk bilang ke Indy semuanya malam ini. Tapi aku lagi males pulang. Kayak vila gitu deh. Kita ngobrol-ngorol aja. Di jalan kita beli jagung bakar, duren, sama bandrek. Indy akhirnya nyadar, Arial yang emang polos dan baik nggak akan pernah punya pikiran macem-macem.
Arial kesenengan sendiri. Mereka pun meluncur ke Puncak dan seperti rencana, membeli bandrek, jagung bakar, dan duren-yang akhirnya sebagai wanita Indy harus turun tangan untuk tawar-menawar karena Arial yang apa adanya tidak pernah mau menawar harga yang udah di- mark up sama penjualnya.
Satu lagi keajaiban kaum wanita yang emang paling sadis kalo menawar harga. Pada akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan jurus terakhir dan paling ampuh dalam tawar-menawar, yaitu pura-pura pergi sambil pasang kuping Lima menit setelah puncak pas. Puncak raya mulai memadat. Jalan masuk yang hanya pas untuk dua mobil kecil itu pun mereka lalui, melewati pepohonan besar yang bergandengan dengan cemara di kiri dan kanan mereka.
Indy yang juga lagi penat sama jakarta, melakukan hal yang sama. Dia menyembulkan sedikit wajahnya ke luar, menikmati udara malam di Puncak yang dingin, membiarkan udara meraba-raba wajahnya yang bersih. Sebentar Indy memejamkan matanya, merasakan angin dingin. Arial yang ngeliat Indy jadi ketawa sendiri. Indy pun nggak tahan dan nyubit lengan Arial. Arial jelek. Arial selalu bisa bikin Indy ketawa melulu, batin Indy dalam hati. Di depan mereka terbentang bantaran lampu-lampu kota yang indah, dengan bingkai bukit dan jejeran cemara yang menghitam gelap.
Ninety nine I love you I never knew it could happened I'feel quite the same I don't want to hurt you any more I never knew it would work out No one to blame You know I love you ninety nine "Tau nggak lagu siapa nih? Jadi ceritanya di masa depan ada suatu keadaan di mana seluruh manusia udah nggak pakai nama lagi. Kata-kata terakhir dalam penjelasan Arial tadi sedikit menyentuh hati Indy.
Ini G. I Joe, bisa romantis juga yah? Yang ngarang lagunya siapa? Steve Lukhater atau David Paich? Gue lupa, antara mereka berdualah atau bareng kali ya Mobil Arial berhenti di depan gerbang sebuah vila yang berada di atas bukit kecil. Setelah bertemu dengan penjaga vila yang udah kenal Arial dari kecil, mereka berjalan memasuki vila keluarga Arial. Apabila masih ada buku yang tidak memilik hak edar gratis di Ebook Gratis an, berarti saya belum sempat untuk melihat kembali dan mengubah tulisan-tulisan lama saya di blog ini.
Harap maklum :. Kalo ziddu user yg pake handphone susah donlotnya. Terimakasih om sudah mau berbagi ebooknya. Posting Komentar. Pukul setengah tiga lebih mereka tiba di Stasiun Malang. Matahari sore yang sudah enggan mengeluarkan panasnya datang menyambut. Sebelum meninggalkan kereta, sekali lagi mereka pandangi kereta yang terdiam lelah setelah berlari seharian penuh; kereta yang dalam diamnya telah banyak bercerita tentang beragam manusia.
Di stasiun Malang, rombongan pecinta alam itu menarik perhatian banyak orang. Rasa pegal-pegal belum hilang benar dari badan mereka sehingga mereka putuskan untuk duduk sebentar di bangku stasiun yang panjang-meluruskan kaki dan menghilangkan penat. Matahari sore masih tersisa sedikit, menembus pepohonan di jalan desa kecil.
Sore itu di Tumpang banyak sekali kesibukan jip-jip menunggu pendaku yang mulai berdatangan dengan berbagai macam tas carrier besar. Mereka mulai melangkah, menyusuri jalan berbatu desa yang akhirnya berbelok ke jalan setapak kecil menuju ke punggung Mahameru.
Perjalanan berlanjut menembus-mendaki pinggir hutan punggung Mahameru. Dari ketinggian pinggiran lereng hutan Mahameru, Ranu Kumbolo perlahan muncul seperti tetesan air raksasa yang jatuh dari langit dan membesar di depan mereka.
Pukul Rombongan itu berdiri di depan tenda. Keenam anak manusia itu tertegun melihat Mahameru dalam gelap malam. Rombongan mulai bergerak, berjalan melewati hutan cemara yang gelap. Puncak Mahameru seperti sebuah gundukan pasir mahabesar dengan tebaran batu karang gunung di mana-mana.
Jalur pendakian terlihat terang dipenuhi sinar bulan dan cahaya senter para pendaki mulai mendaki Mahameru.
0コメント